Program MBG Bisa Dongkrak Ketahanan Pangan RI, Ini Hitungan Kebutuhan Sapi, Telur, dan Sayurnya

Program MBG Bisa Dongkrak Ketahanan Pangan RI, Ini Hitungan Kebutuhan Sapi, Telur, dan Sayurnya

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan karena potensinya dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional sekaligus menggerakkan ekonomi petani lokal.--BGN

BOGOR, DISWAY.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan karena potensinya dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional sekaligus menggerakkan ekonomi petani lokal.

Dalam forum NICAB 2025 yang digelar di IPB International Convention Center (23–25 Juli), IPB University bersama Korea International Cooperation Agency (KOICA) memaparkan bagaimana kerja sama riset biosains dan pengembangan kapasitas laboratorium bisa menjadi fondasi keberhasilan program MBG.

Dr Rinekso Soekmadi, Co Project Manager KOICA-ICAB, menekankan bahwa kualitas publikasi akademik yang berkontribusi pada ranking universitas lahir dari riset yang mumpuni.

“Penelitian yang baik lahir dari kapasitas laboratorium yang optimal. Melalui KOICA-ICAB, kami fokus pada peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan penyediaan fasilitas mutakhir,” ujarnya.

BACA JUGA:Di Depan Dahlan Iskan, Dasco Berseloroh Soal Progam MBG: Lancar-lancar Aja Justru Aneh

Tahun ini, riset diarahkan pada sektor pangan dan makanan yang sejalan dengan prioritas nasional MBG.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dr Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa program MBG berperan vital dalam memperkuat ketahanan pangan desa dan kecamatan.

“Sebanyak 95 persen bahan baku MBG berasal dari produk pertanian lokal. Ini momentum besar bagi petani kita,” tegasnya.

BACA JUGA:Pertemuan dengan Ketua MBG, Kadin akan Bangun 1.000 SPPG Gotong Royong

Dr Dadan membeberkan hitungan masif kebutuhan bahan baku untuk satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani 3.000 penerima manfaat setiap hari:

200 kg beras

3.000 butir telur

350 ekor ayam

300 kg sayur

Sumber: