Kekurangan 1.100 Guru, PGRI dan Pemkot Gencarkan Kolaborasi Pendidikan

Kekurangan 1.100 Guru, PGRI dan Pemkot Gencarkan Kolaborasi Pendidikan

Hingga pertengahan 2025, tercatat lebih dari 1.100 posisi guru di Bogor belum terisi-Istimewa-

Menurutnya, kode etik bukan hanya sekadar aturan tertulis, melainkan panduan moral yang harus dijunjung tinggi oleh setiap guru Bogor.

BACA JUGA:Peringatan Hari Jadi Bogor 543 Tahun, Dedie Rachim Luncurkan Progam Deudeuh ka Lembur

"Menjadi guru bukan hanya tentang materi atau gaji, tetapi tentang komitmen untuk membentuk generasi yang cerdas dan berintegritas. Masyarakat akan percaya jika guru-gurunya profesional dan bermartabat," katanya.

Dalam konteks ini, guru Bogor dituntut untuk tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan metode pembelajaran modern. 

BACA JUGA:15 Daftar Event Hari Jadi Bogor ke-543, Ada Bazaar Gratis hingga Festival Seru!

Maka, peningkatan kompetensi menjadi agenda prioritas PGRI bersama Pemkot.

Solusi Kekurangan Guru di Bogor

Kekurangan tenaga pendidik yang signifikan di Kota Bogor menciptakan tantangan besar, terlebih dengan belum adanya kepastian rekrutmen guru dari pemerintah pusat. 

Untuk itu, kerja sama lintas lembaga menjadi kunci dalam menghadirkan solusi jangka panjang.

BACA JUGA:KAI Luncurkan KRL CLI-125: Kereta Canggih untuk Lintas Bogor dan Cikarang

Berbagai program pelatihan, workshop pengembangan diri, hingga upaya digitalisasi pembelajaran menjadi bagian dari rencana strategis yang akan dijalankan dalam waktu dekat. 

Guru Bogor diharapkan mampu menjadi ujung tombak transformasi pendidikan yang lebih adaptif dan solutif, khususnya di Kota Bogor.

Sumber: