Dedie Rachim Dorong Sinergi Jabodetabek Wujudkan Transportasi Publik Modern
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, saat menghadiri rapat koordinasi transportasi Jabodetabek di Balai Kota DKI Jakarta membahas penguatan integrasi transportasi publik.-dok. Pemkot Bogor-
BOGOR.DISWAY.ID - Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan pentingnya sinergi antardaerah dalam mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi dan efisien di kawasan Jabodetabek.
Hal ini ia sampaikan usai menghadiri Rapat Koordinasi Transportasi Terintegrasi dan Terpadu yang digelar di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Menurut Dedie, rapat tersebut menjadi wadah penting untuk membahas langkah bersama pemerintah daerah di wilayah aglomerasi Jabodetabek dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik.
Dalam kesempatan itu, Dedie mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta agar menambah dua koridor baru Trans Jabodetabek, melengkapi rute yang sudah ada dari Botani ke Blok M—rute yang kini melayani sekitar 6.000 penumpang setiap hari.
Adapun dua koridor baru yang diusulkan ialah Ciawi–SCBD/Semanggi dan Bubulak–Sudirman.
“Rapat ini membahas penyelesaian persoalan transportasi di wilayah Jabodetabek. Kota Bogor menjadi perhatian karena tingginya mobilitas warganya ke Jakarta setiap hari,” ujar Dedie.
Dedie juga menekankan pentingnya mengubah kebiasaan masyarakat agar beralih ke transportasi publik yang lebih nyaman dan tepat waktu. Ia menilai, kualitas transportasi yang baik menjadi kunci agar masyarakat mau meninggalkan kendaraan pribadi.
Lebih lanjut, Dedie menyebutkan bahwa wilayah aglomerasi Jabodetabek sudah memiliki modal transportasi kelas dunia, seperti LRT, MRT, Kereta Cepat, Transjakarta, hingga Jaklingko.
“Kota Bogor harus bisa menyamai kemajuan transportasi daerah sekitar. Kita tak bisa menunggu, tapi harus aktif memperbaiki sistem transportasi publik agar semakin modern,” ungkapnya.
Dalam rapat tersebut, Dedie juga mengangkat pembahasan mengenai pengembangan sistem park and ride sebagai solusi mengurangi kepadatan lalu lintas di pusat kota.
Pemerintah Kota Bogor pun telah menyiapkan beberapa lokasi potensial, seperti Terminal Bubulak, Plaza Bogor, dan Baranangsiang, untuk dikembangkan menjadi area park and ride terpadu.
“Kita perlu memastikan solusi yang berkelanjutan, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang,” tutup Dedie.
Sumber: