CFD Tegar Beriman Jadi Wadah Ekonomi Warga, Pemkab Bogor Terapkan Sistem Pendaftaran Digital

CFD Tegar Beriman Jadi Wadah Ekonomi Warga, Pemkab Bogor Terapkan Sistem Pendaftaran Digital

Suasana Car Free Day Tegar Beriman di Kabupaten Bogor, tempat PKL lokal berjualan dengan sistem pendaftaran online yang tertib dan transparan.-dok. Diskominfo Kab Bogor-

BOGOR.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor resmi membuka pendaftaran bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ingin berjualan pada kegiatan Car Free Day (CFD) Tegar Beriman.

Langkah ini merupakan bentuk implementasi arahan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, untuk memperkuat perekonomian masyarakat lokal melalui kegiatan publik yang produktif.

Proses pendaftaran dilakukan secara daring (online) dengan cara memindai barcode pada poster resmi CFD Tegar Beriman. Setelah pemindaian, calon pedagang akan diarahkan ke tautan formulir digital untuk melengkapi data diri.

Pendaftaran dibuka mulai pukul 07.30 hingga 16.00 WIB, dan akan ditutup otomatis jika kuota lapak telah terpenuhi.

Bagi pedagang yang dinyatakan lolos, panitia akan mengirimkan tanda pengenal resmi melalui email. Kartu identitas tersebut wajib dicetak dan dibawa saat pelaksanaan CFD sebagai bukti verifikasi.

Panitia menegaskan bahwa seluruh proses pendaftaran tidak dipungut biaya alias gratis.

Syarat utama bagi calon PKL antara lain:

  1. Memiliki KTP Kabupaten Bogor,
  2. Menyertakan foto diri dan KTP,
  3. Memiliki email aktif, serta
  4. Nomor telepon atau WhatsApp yang dapat dihubungi.

Untuk menjaga pemerataan kesempatan, sistem rotasi pedagang diberlakukan. Artinya, PKL yang sudah berjualan pada 9 November 2025, tidak dapat kembali berjualan pada 15 November 2025, dan baru bisa mendaftar lagi untuk CFD pada 22 November 2025.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Melly Kamelia, menjelaskan bahwa pihaknya mendapat mandat untuk menata dan mengelola aktivitas PKL di sekitar Lapangan Tegar Beriman.

“Antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Pada uji coba pertama, tercatat hampir 130 pedagang yang berpartisipasi. Minggu ini kami menambah kuota menjadi 150 pedagang,” ungkap Melly.

Ia menambahkan, sistem pendaftaran berbasis barcode diberlakukan untuk menjaga ketertiban dan transparansi, sekaligus mencegah praktik pungli atau percaloan.

“Pedagang ber-KTP Kabupaten Bogor tetap menjadi prioritas utama,” tegasnya.

Melly juga menyebutkan bahwa potensi penambahan kuota pedagang dan area berjualan akan terus dievaluasi secara berkala.

“Harapan kami, seluruh warga Kabupaten Bogor bisa merasakan manfaat kegiatan CFD ini, baik dari sisi ekonomi maupun kebersamaan,” ujarnya.

Sumber: