Ketahui Risiko Konsumsi Vitamin B6 Berlebihan, Ini Penjelasan Ahli IPB

Ketahui Risiko Konsumsi Vitamin B6 Berlebihan, Ini Penjelasan Ahli IPB

vitamin B6 sejatinya merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh.--Getty Image/The Guardian

BOGOR, DISWAY.ID - Kasus gugatan hukum terhadap salah satu perusahaan suplemen ternama asal Australia menjadi sorotan publik.

Gugatan class action ini dilayangkan sejumlah warga karena diduga adanya masalah kesehatan yang muncul akibat kandungan vitamin B6 berlebih dalam salah satu produk buatannya.

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) IPB University, dr Widya Khairunnisa Sarkowi, MSc, turut merespons hal ini.

Ia mengatakan bahwa vitamin B6 sejatinya merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh.

“Vitamin ini berperan dalam berbagai proses metabolisme penting, seperti pembentukan zat kimia di otak, metabolisme asam amino dan glukosa, produksi hemoglobin dalam sel darah merah, hingga mendukung kekebalan tubuh,” jelasnya.

BACA JUGA:IPB University dan NUS Perkuat Riset Sistem Pangan dengan Manfaatkan AI

Jenis vitamin B6 yang paling dikenal adalah pyridoxine, yang banyak ditemukan dalam produk suplemen.

dr Widya menjelaskan, kebutuhan vitamin B6 harian orang dewasa umumnya berkisar 1,3 - 1,7 mg per hari, tergantung usia dan jenis kelamin. 

“Kalau pola makan kita baik dan bervariasi, kebutuhan vitamin B6 ini sebenarnya sudah tercukupi dari makanan,” tambahnya.

Ia menyebutkan, vitamin B6 banyak terdapat dalam bahan pangan seperti ayam, sapi, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, pisang, alpukat, dan ubi.

Namun, jika konsumsi suplemen ditambahkan secara berlebihan hingga melebihi 250 mg per hari, dapat terjadi penumpukan dan menyebabkan kerusakan saraf. 

BACA JUGA:Guru Besar IPB University: Microbanking Syariah Bisa Jadi Mitra Strategis Koperasi Merah Putih

“Gejalanya disebut neuropati sensorik, ditandai keluhan kesemutan, mati rasa, gangguan keseimbangan, bahkan kelemahan otot,” tegasnya.

Dosen ilmu biomedik farmakologi ini mengingatkan, suplemen harus dikonsumsi secara bijak.

Sumber: