Bukan Sekadar Mistis, Kemenyan Indonesia Diincar Jadi Parfum Premium Dunia

Selama ini, kemenyan sering dikaitkan dengan hal-hal mistis dan spiritual.--Britannica
BOGOR, DISWAY.ID - Selama ini, kemenyan sering dikaitkan dengan hal-hal mistis dan spiritual.
Namun siapa sangka, getah harum dari pohon Styrax ini justru menjadi incaran merek-merek parfum mewah dunia seperti Louis Vuitton hingga Gucci.
Fakta mengejutkan ini terungkap setelah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menyebut bahwa kemenyan Indonesia termasuk dalam bahan baku parfum kelas atas.
Pernyataan ini pun menuai perhatian publik dan membuka mata banyak pihak soal potensi besar di balik komoditas lokal yang selama ini terpinggirkan.
BACA JUGA:Wow! Ada Tanaman Hias yang Bisa Jadi Parfum dan Obat, Namanya dari Dosen IPB
Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Biologi IPB University, Prof Triadiati, menegaskan bahwa Indonesia punya peluang besar untuk menjadi pemain utama di industri parfum tropis premium dunia—asal dikelola dengan serius dan berkelanjutan.
“Pohon kemenyan adalah penghasil getah bernilai ekonomis tinggi. Jenisnya pun beragam, dari marga Styrax dan Boswellia, masing-masing punya karakter aromatik yang khas,” jelas Prof Triadiati.
Sebagai perbandingan, kemenyan Boswellia sacra dari Oman dan Yaman banyak digunakan dalam parfum mewah dunia karena kandungan resin dan minyak atsirinya tinggi.
Namun, Indonesia tak kalah unggul. Jenis Styrax benzoin dari Sumatera justru sudah lama menjadi andalan ekspor, terutama ke negara-negara seperti India, Prancis, hingga Mesir.
BACA JUGA:Ketahui Risiko Konsumsi Vitamin B6 Berlebihan, Ini Penjelasan Ahli IPB
Aromanya Beda, Harganya Juga Bisa Jadi Fantastis
Kandungan aromatik dalam kemenyan Indonesia sangat khas.
Asam sinamat dan asam benzoat di dalamnya menciptakan aroma manis dan balsamik yang hangat—cocok untuk parfum bergaya oriental.
Tak hanya harum, getah kemenyan juga berfungsi sebagai fixative alami dalam parfum, yang artinya bisa memperpanjang daya tahan aroma.
“Potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Saat ini ekspor kemenyan Indonesia masih didominasi bahan mentah. Padahal nilai tambahnya akan jauh lebih besar jika diolah menjadi parfum, minyak esensial, atau produk aromaterapi di dalam negeri,” ujar Prof Triadiati.
Sumber: