Fast Fashion: Murah Sekarang, Mahal untuk Bumi
ilustrasi fast fashion.-dok. istimewa-
Dompet cepat kosong karena belanja yang tidak terkontrol.
Ruangan penuh barang yang jarang dipakai.
Kebiasaan mengandalkan belanja sebagai pelarian stres.
6. Kualitas Rendah dan Masa Pakai Pendek
Agar bisa dijual murah, banyak brand fast fashion menggunakan material berkualitas rendah. Hasilnya, pakaian cepat melar, pudar, atau rusak setelah beberapa kali dicuci.
Efek jangka panjang:
Kita membeli lebih sering.
Limbah tekstil semakin banyak.
Nilai pakaian menurun karena dianggap “sekali pakai”.
Bagaimana Kita Bisa Mengurangi Dampaknya?
Tidak harus langsung berhenti membeli baju, tapi kita bisa mulai dengan langkah kecil:
- Pilih brand yang etis dan ramah lingkungan.
- Beli pakaian secukupnya, bukan sekedar ikut tren.
- Prioritaskan kualitas, bukan kuantitas.
- Donasikan atau jual kembali baju yang tidak terpakai.
- Pertimbangkan thrifting atau swap pakaian.
- Perubahan kecil, jika dilakukan banyak orang, akan memberi dampak besar.
- Fast fashion mungkin terlihat menguntungkan bagi konsumen, tetapi dampak negatifnya jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Mulai dari pencemaran lingkungan, eksploitasi pekerja, hingga budaya konsumtif yang merugikan diri sendiri. Dengan lebih bijak dalam memilih pakaian, kita tidak hanya membantu bumi, tetapi juga membentuk kebiasaan hidup yang lebih mindful dan berkelanjutan.
Sumber: