Program MBG Bisa Dongkrak Ketahanan Pangan RI, Ini Hitungan Kebutuhan Sapi, Telur, dan Sayurnya

Program MBG Bisa Dongkrak Ketahanan Pangan RI, Ini Hitungan Kebutuhan Sapi, Telur, dan Sayurnya

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan karena potensinya dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional sekaligus menggerakkan ekonomi petani lokal.--BGN

350 kg buah

490 liter susu

Dengan produksi susu satu sapi sekitar 10 liter per hari, satu SPPG saja memerlukan 50 ekor sapi. Jika ada 10 SPPG, jumlah sapi yang dibutuhkan melonjak menjadi 500 ekor.

Selain itu, dana operasional satu SPPG mencapai Rp10 miliar per tahun, dan 85 persen di antaranya digunakan untuk membeli bahan baku dari petani lokal.

“Kami tidak ingin program ini diisi produk impor. Keragaman lokal adalah kunci. Menu harus dirancang sesuai potensi daerah dan kesukaan masyarakat setempat,” tambah Dr Dadan.

Ia mencontohkan kesuksesan Korea Selatan yang selama sembilan tahun menjalankan program makan siang gratis untuk 1.300 sekolah berbasis bahan baku lokal.

BACA JUGA:Rektor IPB Bongkar 3 Kunci Sukses: IPK Tinggi Bukan Penentu Utama

Dengan ekosistem yang solid—dari kualitas bahan baku, pengolahan higienis, distribusi cepat, hingga konsumsi tepat waktu—program MBG diharapkan menjadi penggerak utama ketahanan pangan nasional.

Kolaborasi IPB University, KOICA, dan BGN pun membuka peluang besar untuk transfer teknologi dan pengalaman internasional, khususnya dari Korea Selatan, dalam mengelola rantai pasok pangan sehat dan berkelanjutan.

 

 

Sumber: