Sejarah Jalan Surya Kencana Surga Kuliner Bogor, Laksa Gang Aut Jadi Ikon yang Tak Tergantikan

Sejarah Jalan Surya Kencana Surga Kuliner Bogor, Laksa Gang Aut Jadi Ikon yang Tak Tergantikan

Surya Kencana bukan sekadar jalan biasa—ia adalah lorong waktu yang menyatukan rasa, sejarah, dan identitas.--Perpustakaan Digital Budaya Indonesia.

Tak jauh dari situ, berdiri Hotel Pasar Baroe, bekas bangunan hotel mewah bergaya arsitektur Indies dan Eropa.

Sayangnya, banyak bangunan tua di sini kini luput dari perhatian dan tergerus modernisasi.

Memasuki kawasan ini, kamu akan melewati Gerbang Lawang Suryakencana yang ikonik.

Gerbang ini bukan sembarang hiasan—di atasnya ada simbol Kujang, senjata khas Sunda, diapit dua patung macan putih.

BACA JUGA:Skenario Evakuasi WNI dari Iran-Israel, TNI AU Siapkan Pesawat Hercules dan Boeing

Kombinasi ini menyimbolkan keharmonisan budaya Sunda dan Tionghoa, dengan filosofi Yin & Yang sebagai fondasinya.

Gerbang ini seperti menyambut siapa pun yang datang, bahwa di sinilah Bogor merangkul keberagaman lewat kuliner, sejarah, dan keramahan.

Sejak resmi berganti nama jadi Jalan Surya Kencana pada 1950, kawasan ini makin berkembang sebagai kawasan Pecinan yang hidup dan dinamis.

Tak hanya tempat makan, tapi juga ruang wisata sejarah, arsitektur, dan budaya.

Kini, siapa pun yang ke Bogor pasti tak ingin melewatkan kesempatan menjelajahi Surya Kencana—menyusuri lorong rasa, merasakan cita rasa warisan leluhur, dan menyaksikan bagaimana akulturasi budaya tetap hidup melalui semangkuk laksa dan semerbak aroma cungkring.

 

Sumber: