Menteri Kebudayaan Resmikan Aktivasi Ruang Publik Museum Monumen Yogya Kembali

Menteri Kebudayaan Resmikan Aktivasi Ruang Publik Museum Monumen Yogya Kembali

Menteri Kebudayaan Resmikan Aktivasi Ruang Publik Museum Monumen Yogya Kembali-dok. istimewa-

BOGOR.DISWAY.ID – Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Sarana dan Prasarana Kebudayaan melakukan aktivasi ruang publik Museum Monumen Yogya Kembali di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengambil tema “Refleksi 77 Tahun Agresi Militer Belanda II”, aktivasi tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menegaskan kembali peran strategis Monumen Yogyakarta Kembali sebagai ruang budaya dan sarana edukasi sejarah bagi masyarakat.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan monumen sejarah merupakan bagian integral dari upaya negara dalam menjaga ingatan kolektif bangsa. 

Museum Monumen Jogja Kembali ini punya latar belakang peristiwa besar, yakni Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tanggal 19 Desember yang kini diperingati menjadi Hari Bela Negara. Ke depannya, seluruh Museum sejarah di Yogyakarta maupun di seluruh Indonesia dapat menjadi ruang edukasi sekaligus menjadi ruang-ruang budaya yang hidup,” ungkap Menbud Fadli.

Lebih lanjut, Menteri Kebudayaan optimis bahwa aktivasi ruang publik Museum Monumen Yogya Kembali dapat menumbuhkan peluang ekonomi kreatif. Peluang tersebut dapat berjalan dengan partisipasi aktif dari sejumlah pegiat budaya di kawasan Yogyakarta.

Museum Monumen Yogyakarta Kembali ini punya potensi besar sebagai pusat edukasi sejarah dan ruang publik kebudayaan. Yogyakarta merupakan kota yang memiliki keistimewaan, yaitu kekayaan sejarah, budaya, bahkan kaya akan musisi, seniman dan budayawan,” terang Menteri Fadli.

Tidak hanya itu, Menteri Fadli menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan akan terus berkomitmen untuk mengaktivasi ruang publik dan Museum melalui berbagai kegiatan budaya. Ia menambahkan, “Tentu Kementerian Kebudayaan sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga lain. Begitu juga dengan swasta atau komunitas, asosiasi, sanggar-sanggar, serta individu-individu yang peduli dengan kekayaan budaya kita,” jelas Menbud Fadli.

Selaras dengan pernyataan tersebut, Kepala Museum Monumen Yogya Kembali, Yudi Pranowo, berharap bahwa kegiatan aktivasi ini dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk berkunjung ke Museum. “Melalui kegiatan ini, kami berharap semua aktivasi dapat memberdayakan Museum sebagai area publik yang bisa dimanfaatkan oleh berbagai komunitas dan masyarakat,” tutur Yudi.

Monumen Yogya Kembali memiliki arti penting dalam sejarah nasional, khususnya dalam merekam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 serta peran Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia pada masa perjuangan. Monumen ini menjadi simbol semangat persatuan, pengorbanan, dan keteguhan para pejuang dalam mempertahankan kedaulatan negara.

Turut hadir dalam kegiatan, yakni Staf Khusus Menteri Bidang Protokol dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayudha; Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan, Feri Arlius; serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Manggar Sari Ayuati. Hadir pula jajaran pimpinan pemerintah daerah DIY, seniman serta budayawan.

Mengakhiri sambutan, Menbud Fadil berharap aktivasi ruang publik aktivasi ruang publik Museum Monumen Yogya Kembali dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ilmu budaya dan sejarah kemerdekaan untuk generasi yang akan datang.

“Kita berharap bahwa generasi muda mengetahui dan memahami bahwa perjuangan bangsa kita untuk merdeka bukanlah hadiah, tetapi melalui sebuah perjuangan perjuangan dengan mengorbankan nyawa, darah, jiwa, raga dan usaha dari seluruh rakyat Indonesia,” tutup Menbud Fadli.  

Sumber: