BOGOR, DISWAY.ID - Tahukah Anda bahwa minyak atsiri kayu putih tidak hanya berguna sebagai minyak gosok atau aromaterapi, tapi juga bisa dihadirkan dalam bentuk permen yang bermanfaat bagi kesehatan tenggorokan?
Inilah yang dilakukan Prof Christofora Hanny Wijaya, peneliti dan Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, lewat inovasi Cajuputs® Candy.
Inovasi ini baru saja mendapatkan penghargaan dari Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian RI pada ajang Aromatika Indofest 2025.
Cajuputs® Candy diakui karena mampu mengangkat potensi minyak atsiri nasional menjadi produk hilir yang praktis, sehat, dan ramah konsumen.
BACA JUGA:Bolehkah Minum Air Kelapa Setiap Hari? Ini Penjelasan Ahli Gizi IPB
Minyak atsiri kayu putih (Melaleuca cajuputi Roxb.) adalah produk alam khas Indonesia, salah satunya dari Pulau Buru di Maluku.
Selama ini dikenal sebagai bahan farmasi dan aromaterapi, minyak atsiri kayu putih memiliki sifat antiseptik, membantu meredakan iritasi ringan di tenggorokan, dan memberi efek menenangkan saat dihirup atau dikonsumsi.
Prof Hanny dan tim memanfaatkan khasiat ini ke dalam bentuk lozenges atau permen pelega tenggorokan.
Dibandingkan penggunaan minyak kayu putih tradisional, permen ini lebih mudah dikonsumsi, rasanya lebih ramah bagi konsumen, dan tetap menyimpan manfaat dari bahan aktif minyak atsiri.
BACA JUGA: Fakultas Kedokteran IPB University Ambil Bagian dalam Forum Sistem Kesehatan Global
Perjalanan riset Cajuputs® Candy dimulai sejak 1996.
Setelah melalui berbagai uji coba, produk ini resmi dikomersialisasikan secara massal sejak 2010 dan hingga kini masih terus diminati pasar.
Keunggulannya terletak pada bahan baku lokal, harga terjangkau, dan fungsi kesehatan yang jelas.
Pengembangan ini melibatkan berbagai pihak: mahasiswa, dosen, industri, hingga Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB University.
“Saya bahagia karena invensi ini melibatkan banyak orang dan bisa memotivasi lebih banyak inovasi berbasis kearifan lokal,” ujar Prof Hanny.