Ajang LKS Nasional 2025 Dibuka di Depok, Siswa SMK Boleh Ikut OSN

Pembukaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Nasional 2025 berlangsung meriah di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata, Depok, Jawa Barat, Senin 28 Juli 2025.--Kemendikdasmen
DEPOK, DISWAY.ID – Pembukaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Nasional 2025 berlangsung meriah di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata, Depok, Jawa Barat, Senin 28 Juli 2025.
Namun bukan hanya kemeriahan yang jadi sorotan. Tahun ini, ajang bergengsi itu membawa kejutan besar: kini, siswa SMA, MA, dan SMK bisa saling ikut ajang lintas jalur!
Ya, LKS yang selama ini identik dengan pelajar SMK, kini terbuka bagi siswa dari SMA dan Madrasah Aliyah (MA).
Sebaliknya, siswa SMK pun boleh mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang biasanya jadi “kawah candradimuka” anak-anak SMA.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Suharti, perluasan akses ini jadi bagian dari pendekatan baru berbasis minat dan bakat siswa, bukan sekadar jalur pendidikan.
“Kami ingin semua siswa, dari jalur manapun, mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukkan potensinya,” tegas Suharti.
BACA JUGA:Kapan SKD Sekolah Kedinasan 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya di Sini
Langkah ini dinilai sebagai cara untuk mendorong siswa mengeksplorasi lebih banyak bidang, lintas kompetensi, serta menyambungkan dunia pendidikan dengan dunia industri dan inovasi digital.
Lonjakan jumlah peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Hingga pekan ketiga Juli 2025, tercatat 1.318.615 siswa dari seluruh Indonesia telah mendaftar di berbagai ajang talenta nasional.
Angka ini naik signifikan dibanding tahun lalu yang hanya menyentuh 1,2 juta.
Pemerintah pun siap mendampingi para siswa bertalenta ini melalui skema beasiswa, pembinaan, dan jalur akselerasi menuju dunia kerja maupun pendidikan tinggi dalam dan luar negeri.
BACA JUGA:Wamen Fajar Ajak SMPN 2 Sukabumi Pagi Ceria: Stop Kekerasan, Sekolah Wajib Ramah Anak
Fokus ke Koding dan AI
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar, menyampaikan bahwa pemerintah tengah gencar menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan era industri 4.0.
Salah satunya melalui penguatan kurikulum STEM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics), termasuk pengenalan koding dan kecerdasan buatan (AI) sejak dini.
Sumber: