Mahasiswa 5 Benua Sambangi IPB, Fokus Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia

Mahasiswa 5 Benua Sambangi IPB, Fokus Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia

Melalui program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing), puluhan mahasiswa asing dari berbagai negara di lima benua berkumpul di Kampus IPB Dramaga, Bogor--IPB University

JAKARTA, DISWAY.ID - IPB University kembali menjadi magnet bagi mahasiswa internasional yang ingin belajar bahasa Indonesia dan budaya Nusantara.

Melalui program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing), puluhan mahasiswa asing dari berbagai negara di lima benua berkumpul di Kampus IPB Dramaga, Bogor, untuk merasakan pengalaman belajar yang berbeda dari sekadar kelas bahasa pada umumnya.

Program BIPA di IPB University memang punya pendekatan unik.

Selain pembelajaran tata bahasa, kosakata, membaca, dan menulis, mahasiswa juga diajak langsung merasakan budaya Indonesia melalui kegiatan memasak makanan tradisional seperti rendang, ketan hitam, dan bakwan, hingga belajar menari dan menyanyikan lagu daerah.

Bahkan, mereka juga memperkenalkan masakan khas dari negara asal untuk dinikmati bersama, menciptakan pertukaran budaya yang hangat.

BACA JUGA:Rektor IPB Bongkar 3 Kunci Sukses: IPK Tinggi Bukan Penentu Utama

Belajar Bahasa Sekaligus Memahami Budaya

Menurut Dr Defina, SS, MSi, dosen pengampu program ini, pembelajaran bahasa akan lebih efektif jika mahasiswa juga memahami konteks sosial dan budaya.

“Kami ingin mereka mengenal bahasa Indonesia tidak hanya dari buku, tetapi juga dari keseharian dan kekayaan budaya bangsa,” ujarnya.

Untuk itu, kegiatan belajar tak berhenti di kelas.

Mahasiswa diajak mengunjungi berbagai tempat ikonik seperti Taman Mini Indonesia Indah, Masjid Istiqlal, Katedral Jakarta, Ragunan, hingga Kota Tua.

Aktivitas ini memberi kesempatan mereka merasakan keberagaman budaya Indonesia sambil mempraktikkan bahasa secara langsung.

Mahasiswa yang mengikuti program ini berasal dari Malaysia, Jepang, Korea, Thailand, Australia, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Irlandia, Sudan, Yaman, dan banyak negara lainnya.

Ada yang mengikuti kelas ini sebagai bagian dari program kelas internasional, pertukaran pelajar, hingga riset jangka pendek.

Sebagian lagi adalah penerima beasiswa internasional seperti The Indonesian AID Scholarship (TIAS) dan Kemitraan Negara Berkembang (KNB), di mana pembelajaran bahasa Indonesia menjadi syarat wajib.

Sumber: