Taman Safari Bogor Ambil Peran Kunci dalam Persiapan Translokasi Badak Jawa

Taman Safari Bogor Ambil Peran Kunci dalam Persiapan Translokasi Badak Jawa

Taman Safari Bogor Ambil Peran Kunci dalam Persiapan Translokasi Badak Jawa.--Forest Insight Indonesia

BOGOR, DISWAY.ID - Taman Safari Indonesia yang berlokasi di Cisarua, Kabupaten BOGOR, Jawa Barat turut mendukung upaya konservasi badak jawa (Rhinoceros sondaicus) dengan partisipasi dalam persiapan program translokasi yang dilaksanakan di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Menurut Marketing Communication (Marcom) Manager Taman Safari Bogor Danang Wibowo, menyebutkan bahwa pihaknya mengerahkan tim master hewan berilmu untuk terlibat langsung dalam rangkaian persiapan program tersebut.

"Badak jawa adalah jenis endemik Indonesia yang saat ini hanya tersisa 76 ekor di dunia. Upaya translokasi menjadi langkah krusial untuk memastikan kelangsungan hidup satwa langka ini," ujar Danang.

BACA JUGA:Pemkot Bogor Pastikan Langkah Cepat dan Tuntas Atasi Longsor Batutulis

Lalu, ia menjelaskan jika proses persiapan translokasi sudah dimulai sejak awal Juni 2025.

Pada tanggal 2-3 Juni, tim campuran yang terdiri atas beragam lembaga memindahkan kandang angkut badak jawa menuju area Ujung Kulon.

Menurut dia, proses pemindahan kandang ini tidak mudah lantaran medan yang sulit.

Apalagi, kandang mesti dibongkar sebagian, diangkut menggunakan truk dan derek apalagi menggunakan perahu untuk mencapai letak di dalam area taman nasional.

Nantinya, setibanya di lokasi, kandang dirakit ulang dan akan dilakukan pengecekan menyeluruh untuk memastikan kekuatan dan keamanannya.

"Kandang ini bukan sekadar perangkat transportasi, melainkan juga menjadi rumah sementara yang menentukan keselamatan badak selama proses translokasi," ujar Danang.

BACA JUGA:Sekda Kabupaten Bogor Tekan DOP dan Jalan Khusus Tambang Menjadi Prioritas Daerah

Selain pemindahan kandang, di tanggal 4-6 Juni 2025, dilakukan juga persiapan teknis lanjutan yang melibatkan tim medis dan para mahir dari dalam dan luar negeri.

Lebih lanjut, kegiatan ini juga meliputi obrolan teknis, pemeriksaan medis, serta penilaian etika untuk memastikan kesiapan seluruh aspek pendukung program translokasi.

Sejumlah lembaga yang terlibat antara lain Direktorat Konservasi Spesies dan Genetik Kementerian Lingkungan Hidup, Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Institut Pertanian Bogor (IPB), Yayasan Badak Indonesia, Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research Jerman, Universitas Padua Italia, Taman Safari Bogor, dan ALeRT Indonesia.

Sumber: