Perang Iran-Israel dan AS Berpotensi Picu PHK Massal di Indonesia, Menaker Siapkan Program JKP

BOGORDISWAY.ID - Perang Iran-Israel, yang juga melibatkan Amerika Serikat tidak hanya berdampak secara global, namun juga mulai dirasakan di sektor ketenagakerjaan dalam negeri. 

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memperingatkan bahwa perang Iran-Israel yang terus meningkat dapat berimbas pada meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia.

BACA JUGA:Harga Minyak Mentah Dunia Terjun Bebas Usai Trump Umumkan Israel-Iran Damai

"Tentu akan berdampak kepada industri-industri yang ekspor ke luar negeri. Karena tentu kondisi geopolitik itu akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi secara global," katanya dalam konferensi pers, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa 24 Juni 2025.

Antisipasi PHK Massal Dampak Perang Iran-Israel

Guna langkah antisipasi dampak perang Iran-Israel, Kementerian Ketenagakerjaan tengah menyusun program untuk mengurangi risiko sosial ekonomi akibat PHK massal. 

BACA JUGA:Ditengah Perang Iran-Israel, MUI Serukan Penghentian Genosida Zionis Terhadap Rakyat Gaza

Salah satu program utama yang disiapkan adalah Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), yang akan diperluas cakupannya sejak tahun 2025 ini.

"Salah satunya adalah JKP, yang dari awal 2025 sudah kami pastikan agar teman-teman yang di-PHK itu mendapatkan manfaat yang lebih. Di situ ada bantuan tunai, kemudian pelatihan, dan kemudian fasilitasi untuk lowongan kerja yang baru," jelasnya.

BACA JUGA:Israel Ngebom Iran Lagi, Donald Trump Marah Besar, Gencatan Senjata Gagal?

Diketahui, saat ini jumlah pekerja di Indonesia yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sudah mencapai angka 30.000-an orang.

Dampak Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi dan Tenaga Kerja

Sejumlah analis juga memperkirakan bahwa konflik Iran-Israel dapat memicu lonjakan harga energi global, disrupsi rantai pasok, hingga penurunan permintaan ekspor dari negara-negara mitra dagang utama Indonesia.

BACA JUGA:Netanyahu Diam Seribu Bahasa, Rudal-rudal Iran Terus Gempur Israel, Gencatan Senjata Batal?

Sumber: