Murah Mana? Perbandingan Tarif Transjabodetabek Bogor-Blok M vs KRL Commuter Line

BOGOR, DISWAYBOGOR.ID– Moda transportasi warga Bogor ke Jakarta bertambah dengan kehadiran bus Transjabodetabek Bogor-Blok M, Jakarta Selatan. Bus Transjabodetabek P11 tersebut menjadi alternatif warga Bogor yang banyak beraktivitas atau berkantor di Jakarta.

Lalu, bagaimana perbandingan tarif Transjabodetabek Bogor-Blok M vs KRL Commuter Line dari Bogor ke Jakarta?

Setelah menanti hampir satu dekade, Transjabodetabek Bogor-Blok M resmi beroperasi mulai Kamis, 5 Juni 2025 sebagai layanan bus dari Bogor ke Jakarta.

BACA JUGA:KAI Luncurkan KRL CLI-125: Kereta Canggih untuk Lintas Bogor dan Cikarang

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, saat meresmikan bus Transjabodetabek P11 di Terminal Blok M menyatakan, layanan itu merupakan koridor ke-14 dari jaringan Transjabodetabek.

Layanan transportasi itu diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jakarta serta meningkatkan konektivitas antardaerah penyangga.

"Rute bus Transjabodtebek Blok M-Bogor ini disebut dengan P11, dan saya tadi baru tahu dari Pak Dirut Transjakarta bahwa P-nya adalah Pakuan," ujar Pramono.

Bus Transjabodetabek P11 melewati 20 halte, dengan 11 halte di Bogor dan 9 halte di Jakarta. Waktu tempuh angkutan bus murah Bogor ke Jakarta ini lebih kurang 90 menit dalam kondisi lalu lintas normal.

BACA JUGA:Polresta Bogor Kota Tangkap 32 Remaja dalam 11 Kasus Tawuran, 100 Senjata Tajam Disita, Usia Pelaku 14 Tahun

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyebutkan, kehadiran Transjabodetabek P11 menjadi jawaban harapan warga Bogor hampir 10 tahun terhadap konektivitas langsung ke Jakarta.

"Alhamdulillah, hari ini setelah sekian lama kami menunggu, ada jawaban yang pasti dari Transjabodetabek sampai sekarang mengaspal ke Bogor," katanya.

Dedie juga berharap layanan ini dapat mengurangi kepadatan di Tol Jagorawi yang selama ini menjadi jalur padat bagi para komuter.

Dedie berharap adanya kolaborasi lain bersama Pemerintah Provinsi Jakarta dalam pengoptimalan sarana dan prasarana transportasi umum, khususnya wilayah Bogor.

Ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap volume penumpang dan kebutuhan teknis, seperti modifikasi halte Terminal Cidangiang agar sesuai dengan tinggi lantai bus, serta akses untuk penyandang disabilitas.

Sumber: