Menuju Museum Pajajaran, Area Batutulis–Bumi Ageung Segera Diintegrasikan

Menuju Museum Pajajaran, Area Batutulis–Bumi Ageung Segera Diintegrasikan

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), akan melaksanakan pemugaran bangunan Prasasti Batutulis.-dok. Pemkot Bogor-

BOGOR.DISWAY.ID - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) akan segera memulai pemugaran bangunan Prasasti Batutulis.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menjelaskan bahwa pemugaran ini menjadi langkah awal dalam proses integrasi kawasan Prasasti Batutulis dengan Bumi Ageung Batutulis yang berada di sebelahnya. Penggabungan kedua area tersebut nantinya diharapkan dapat memperkuat fasilitas seni dan budaya di Kota Bogor.

“Jika integrasi ini berjalan sesuai rencana, seperti yang disampaikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, kawasan ini akan dikembangkan menjadi Museum Pajajaran,” ujarnya pada Rabu (26/11/2025).

Pemugaran dijadwalkan berlangsung hingga akhir Desember 2025. Setelah itu, proses penyatuan area Batutulis dan Bumi Ageung akan dilaksanakan mulai Januari. Dedie menyebutkan bahwa kawasan tersebut baru dapat dibuka kembali untuk kunjungan masyarakat pada pertengahan Januari dengan kondisi yang lebih tertata.

Rencana pemugaran ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Kebudayaan beberapa waktu lalu. Saat meninjau Prasasti Batutulis dan Bumi Ageung Batutulis pada Sabtu (25/10/2025), Menbud menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan revitalisasi terhadap bangunan Prasasti Batutulis.

“Insyaallah pada bulan Desember sudah terlihat perubahan pada bangunan Batutulis. Tahun berikutnya, kita akan mulai mengisi Bumi Ageung sebagai museum. Kita kumpulkan berbagai narasi dan koleksi artefak terkait Pajajaran, Bogor, dan Jawa Barat,” kata Menbud.

Ia menilai bahwa baik Prasasti Batutulis maupun Bumi Ageung sudah memiliki kesiapan struktur fisik untuk diintegrasikan. Ke depan, kawasan ini diharapkan menjadi ruang budaya yang hidup serta pusat aktivitas seni dan pendidikan.

Untuk mendukung tujuan tersebut, Kemenbud akan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bersama para ahli—mulai dari sejarawan, pakar museum, hingga ahli penyusunan storyline—baik dari Bogor maupun Jawa Barat.

“Saya yakin kawasan ini akan menjadi lokasi ikonik yang banyak dikunjungi masyarakat. Nilai sejarah Prasasti Batutulis sangat kuat, berasal dari abad ke-4 atau ke-5, dan menjadi titik nol Kota Bogor. Karena situs ini masih terpelihara dengan baik, kami akan meningkatkan pemeliharaan serta penyajiannya sebagai ekshibisi yang terintegrasi dengan museum,” tutur Menbud.

Sumber: