BOGOR, DISWAY.ID -- Bupati Bogor Rudy Susmanto tak memungkiri "Jalur Neraka" Parung Panjang, merupakan rawan kecelakaan.
Menurut data yang dia miliki, rata-rata setiap tahun terdapat 100 kasus kematian akibat kecelakaan di jalan ini.
Bukan tanpa sebab, kecelakaan paling fatal di kawasan ini akibat jalanan rusak parah sepanjang jalur Parung Panjang.
BACA JUGA:Awas! Jangan Lewat 'Jalur Neraka' Parung Panjang, Ada Perbaikan Jalan sampai Akhir 2025
BACA JUGA:Manfaat Konsumsi Air Kelapa Hijau, Bantu Bersihkan Ginjal dan Kembalikan Cairan yang Hilang!
"Parung Panjang dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan.
"Rata-rata 100 orang meninggal tiap tahun karena kondisi jalan yang rusak," bebernya dalam keterangan resmi, Kamis, 19 Juni 2025.
Nestapa Bagi Masyarakat
Jalanan rusak di Parung Panjang sudah jadi rahasia umum.
Namun fenomena ini merupakan nestapa bagi masyarakat sekitar.
Akibat jalanan rusak parah, warga setempat harus mempertaruhkan nyawanya.
BACA JUGA:Dedie Rachim Ungkap Potensi Bogor sebagai Pusat Inovasi Agrikultural secara Global
BACA JUGA:Ada Event Depok Run Fest 2025, Jalan Margonda dan Arif Rahman Hakim Ditutup 22 Juni
Rudy menyebut, jalur Parung Panjang ini merupakan akses truk-truk tambang setiap hari.
Ia mengungkap, setidak 1.600 rit dengan beban maksimal 40 ton, truk-truk tambang jadi tontonan saban hari warga.
"Dan truk tambang lewat terus setiap hari. Bahkan sampai 1.600 rit dengan beban bisa 40 ton," jelasnya.