Penelitian IPB: 80% Tumbuhan Obat Dunia Ada di RI, Tapi Cuma 69 yang Naik Kelas Jadi Obat Herbal

Penelitian IPB: 80% Tumbuhan Obat Dunia Ada di RI, Tapi Cuma 69 yang Naik Kelas Jadi Obat Herbal

Indonesia sering disebut sebagai surga tanaman obat.--Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID – Indonesia sering disebut sebagai surga tanaman obat.

Tapi siapa sangka, dari jutaan hektare hutan tropis dan ribuan spesies tumbuhan berkhasiat, hanya segelintir yang berhasil “naik kelas” menjadi obat herbal terstandar?

Data mencengangkan ini diungkap Guru Besar IPB University, Prof Wisnu Ananta Kusuma, dalam konferensi pers Pra Orasi Ilmiah yang digelar Kamis 10 Juli 2025.

Ia menyoroti minimnya produk herbal Indonesia yang memiliki status ilmiah kuat untuk digunakan dalam pengobatan medis presisi.

“Bahan alam kita masih berhenti sebagai jamu dan belum naik kelas menjadi obat yang bisa diresepkan,” tegasnya

Indonesia memiliki 143 juta hektare hutan tropis dan diperkirakan menyimpan 30.000 – 40.000 spesies tanaman obat.

Dari angka itu, lebih dari 1.000 spesies diyakini punya potensi farmakologis. Namun, dari 11.000 produk jamu yang terdaftar di BPOM, hanya:

BACA JUGA:Lansia Bogor Wajib Jalani 8 Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Rentan Penyakit Tak Menular

69 produk yang masuk kategori Obat Herbal Terstandar (OHT)

25 produk yang berstatus fitofarmaka (setara obat modern)

Artinya, sebagian besar kekayaan hayati ini masih tertahan di level tradisional dan belum masuk ke jalur pengobatan medis yang sah dan diresepkan dokter.

Solusinya: Teknologi Canggih dan Bioinformatika Sistem

Menurut Prof Wisnu, penyebab utama keterlambatan ini adalah karena sifat bahan alam yang multikomponen dan multitarget.

Berbeda dari obat sintetis yang umumnya hanya punya satu senyawa aktif, tanaman obat bekerja dalam sistem yang kompleks dan menyeluruh.

“Dibutuhkan pendekatan holistik yang bisa dianalisis lewat bioinformatika sistem,” jelasnya.

Sumber: