Kaesang Pastikan Jokowi Tak Akan Daftar Jadi Ketum PSI: 'Nggak Mungkin Anak dan Bapak Bersaing'

Kaesang Pastikan Jokowi Tak Akan Daftar Jadi Ketum PSI: 'Nggak Mungkin Anak dan Bapak Bersaing'

Kaesang Pangarep -Istimewa-

Kehadiran Jokowi dalam dinamika politik pasca-pemerintahannya memang menjadi sorotan banyak pihak, termasuk hubungan politiknya dengan PSI yang kini dipimpin oleh Kaesang. 

Diketahui, sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi menggelar Pemilu Raya untuk memilih Ketua Umum partai secara langsung oleh anggota melalui sistem e-vote. 

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Jawa Barat Jadi 5 Provinsi Baru, Bogor Akan Jadi Bagian Sunda Pakuan

Sistem satu anggota satu suara yang digunakan menjadi tonggak baru dalam tradisi politik nasional, sekaligus menandai komitmen PSI terhadap demokratisasi internal dan keterbukaan partai.

Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari visi PSI untuk membangun politik yang inklusif dan partisipatif.

"Kami ingin membangun satu tradisi politik baru di mana para anggota (PSI) akan punya kesempatan untuk berpartisipasi secara langsung memilih ketua umum. Ini akan menjadi sejarah politik baru buat PSI dan menjadi tren juga di antara partai politik yang banyak diisi anak muda," kata Andy dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat.

BACA JUGA:Diserang AS, Iran Tegas Nyatakan Perang Terbuka

Lebih lanjut, Andy menyatakan bahwa sistem ini dirancang untuk menyesuaikan diri dengan semangat zaman, khususnya generasi muda yang haus akan keterlibatan langsung dalam proses politik.

"Ini sesuai dengan semangat zaman bahwa anak-anak muda, ketika terjun di dalam politik, mereka harus betul-betul dilibatkan dalam prosesnya, antara lain proses pemilihan ketua umum," ucapnya.

Sumber: