Komisi III DPRD Bogor Minta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Lebih Responsif, Soroti Siswa Belajar di Lantai

Komisi III DPRD Bogor Minta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Lebih Responsif, Soroti Siswa Belajar di Lantai

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom -Istimewa-

BOGORDISWAY.ID - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk memperhatikan fasilitas belajar di wilayahnya.

Diketahui, puluhan siswa SDN Cempaka, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor harus belajar di lantai karena kekurangan fasilitas, seperti meja dan bangku. 

Kondisi ini memantik keprihatinan publik dan menjadi sorotan wakil rakyat di DPRD Kabupaten Bogor.

"Jangan sampai ada lagi siswa-siswa kita belajar di lantai. Jadi mohon diperhatikan secara maksimal, supaya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat berjalan nyaman dan aman," ujarnya Selasa, 17 Juni 2025.

BACA JUGA:Kekurangan 1.100 Guru, PGRI dan Pemkot Gencarkan Kolaborasi Pendidikan

Ia mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, khususnya Bidang Sarana dan Prasarana, agar lebih masif dalam melakukan pendataan kebutuhan sekolah di seluruh wilayah. 

Menurutnya, kebutuhan seperti meja dan kursi harus menjadi prioritas utama demi kenyamanan siswa dalam belajar.

"Saya minta agar memprioritaskan terkait mebeler di sekolah. Tidak hanya SDN Cempaka, namun di seluruh sekolah di Kabupaten Bogor," tegas Aan.

Ia pun meyakini bahwa fenomena siswa belajar di lantai bukanlah kejadian baru. 

Hal ini mencerminkan belum maksimalnya penggunaan anggaran pendidikan untuk kebutuhan paling mendesak, khususnya fasilitas dasar sekolah.

Berkaca dari peristiwa yang menimpa puluhan siswa SDN Cempaka di Kecamatan Gunung Sindur, Aan menilai bahwa Dinas Pendidikan belum menunjukkan skala prioritas yang tepat dalam pengalokasian anggaran.

"Tinggal sejauh mana skala prioritas yang diambil oleh Dinas Pendidikan," ucapnya.

Padahal, lanjut Aan, alokasi anggaran pendidikan dari APBD Kabupaten Bogor sudah sangat besar, mencapai lebih dari Rp2 triliun atau sekitar 24 persen dari total anggaran daerah.

"Sebenarnya kalau bicara anggaran, sudah lebih besar APBD kita untuk pendidikan," pungkasnya.

Sumber: