JAKARTA, DISWAY.ID - IPB University terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, khususnya melalui pengembangan produk pertanian desa lewat program One Village One CEO (OVOC).
Teranyar, IPB University melepas ekspor ubi ungu ke Malaysia dan Singapura hasil petani binaan desa lingkar kampus.
Acara pelepasan ekspor secara simbolis berlangsung di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University, Bogor.
Sejak 2024, IPB University melalui Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) telah membentuk ekosistem bisnis ubi yang kini menjangkau lebih dari 13 desa di Kabupaten Bogor.
Program ini berhasil menembus pasar ekspor dengan total lebih dari 65 ton ubi pada semester pertama 2025.
BACA JUGA:Guru Besar IPB University: Microbanking Syariah Bisa Jadi Mitra Strategis Koperasi Merah Putih
Pada momen itu, Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan bahwa hingga 2025, program OVOC telah hadir di 1.430 desa di Indonesia.
Program ini melibatkan mahasiswa tingkat akhir dan alumni sebagai CEO desa yang berperan membuka akses teknologi, pasar, dan pembiayaan bagi masyarakat desa.
"CEO itu bukan sekadar jabatan, tapi proses pembelajaran sejak mahasiswa baru masuk IPB University. Dari hasil talent mapping, 31 persen mahasiswa IPB University ingin menjadi pengusaha,” ujarnya.
BACA JUGA:Rektor IPB Bongkar 3 Kunci Sukses: IPK Tinggi Bukan Penentu Utama
“Ini membanggakan karena pengusaha itu bukan hanya mencari keuntungan, tapi creating value untuk masyarakat. Mereka menciptakan lapangan kerja, memanfaatkan inovasi IPB University, dan memberikan dampak sosial dan ekonomi," tandas Prof Arif lebih lanjut.
Selain itu, ia menambahkan, IPB University juga aktif mendorong ekspor produk-produk pertanian ke Amerika Serikat, Pakistan, India, dan Malaysia, serta cabai ke Jepang berkat inovasi penghilangan residu pestisida berbasis nano.
Bersama PT Astra International, IPB University juga mengolah limbah kotoran kambing di Cipanas, Garut, menjadi media tanam yang saat ini diekspor ke 11 negara. Produk kopi Garut pun telah menembus pasar delapan negara.
"Visi IPB University hari ini adalah menjadi Innopreneur University, menghasilkan inovasi-inovasi berdampak. Kita ingin bukan hanya menjadi kitchen of the world, tapi feed the world, memberi makan dunia melalui inovasi pertanian," tegas Prof Arif.
BACA JUGA:Bolehkah Minum Air Kelapa Setiap Hari? Ini Penjelasan Ahli Gizi IPB