Masalahnya, saat diperiksa secara medis, hasilnya sering kali "normal-normal saja".
Inilah yang membuat banyak orang frustrasi atau merasa tidak dipahami oleh lingkungan.
Gangguan psikosomatis sering muncul pada individu dengan gangguan kecemasan atau depresi.
Orang dengan kecemasan cenderung mengalami gangguan tidur di awal malam karena tegang dan waspada terus-menerus.
Sementara itu, pada depresi, insomnia terjadi di tengah malam: bisa tidur, tapi sulit kembali tidur setelah terbangun.
Gejala-gejala ini membuat kondisi semakin memburuk, karena tubuh yang lelah jadi makin rentan terhadap stres—sebuah lingkaran setan yang tak mudah diputus tanpa penanganan yang tepat.
Cara Mencegah dan Mengatasinya
dr Riati menekankan bahwa manajemen stres adalah kunci. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain:
Mengelola emosi dengan baik
Menjaga pola makan sehat
Tidur cukup dan berkualitas
Rutin berolahraga
Tidak memendam masalah sendirian
Gaya hidup yang seimbang akan membantu tubuh menjadi lebih adaptif terhadap tekanan, sehingga kemungkinan munculnya keluhan psikosomatis bisa diminimalkan.
Namun, jika gejala berlangsung lama dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan ke profesional kesehatan jiwa seperti psikiater atau psikolog. Penanganan yang tepat bisa meliputi terapi psikologis, konseling, atau kombinasi dengan obat bila diperlukan.