Heboh di Bekasi! Pengajian ‘Umi Cinta’ Diduga Janjikan Surga Rp 1 Juta, Warga Protes Besar-besaran

Heboh di Bekasi! Pengajian ‘Umi Cinta’ Diduga Janjikan Surga Rp 1 Juta, Warga Protes Besar-besaran

Kisruh di Dukuh Zamrud: Janji Surga Berbayar & Parkir Liar, Warga Geruduk Pengajian Umi Cinta-dok. istimewa-

BEKASI, BOGOR.DISWAY.ID – Suasana di Perumahan Dukuh Zamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi, mendadak memanas. Aktivitas sebuah kelompok keagamaan yang dipimpin seorang perempuan berinisial PY, akrab disapa "Umi Cinta", memicu gelombang protes warga.

Penyebabnya, muncul dugaan praktik kontroversial yang bikin heboh: janji masuk surga bagi anggota yang memberikan infak Rp 1 juta. Kabar ini pertama kali diungkap mantan anggota kelompok, lalu menyebar cepat di kalangan warga.

Tokoh agama setempat, AB (54), membenarkan keterangan tersebut.

“Ada (keterangan) kalau mau masuk surga dibayar Rp 1 juta,” ungkapnya mengutip akun Instagram jabodetabek.terkini.

Dari Eksklusif Jadi Polemik

BACA JUGA:Kabupaten Bekasi Raih Predikat Madya dalam Anugerah KLA 2025

Kelompok yang awalnya diterima warga ini mulai menuai penolakan. Selain iming-iming surga berbayar, warga mengeluhkan perubahan perilaku anggota—mulai dari istri yang berani menentang suami hingga mengancam cerai, sampai anak-anak yang tak lagi patuh pada orang tua.

Kegiatan yang sudah berjalan 8 tahun sejak 2017 ini juga disebut tidak memiliki izin resmi RT/RW.

“Iya, enggak ada izin lingkungan RT dan RW,” kata AB.

70 Anggota, Parkir Liar, dan Kemacetan

Pertemuan rutin yang digelar setiap akhir pekan diikuti sekitar 70 orang. Imbasnya, jalanan kompleks kerap macet akibat parkir sembarangan.

Puncak kekesalan warga terjadi pada Minggu (10/8/2025), saat mereka menggelar aksi protes di depan rumah yang menjadi pusat kegiatan, lengkap dengan spanduk penolakan.

Kini, kasus “Pengajian Umi Cinta” menjadi bahan perbincangan hangat, baik di dunia nyata maupun media sosial, dan memicu diskusi soal batas kegiatan keagamaan, izin lingkungan, hingga dampak sosialnya di tengah masyarakat.

Sumber: