Kepala DPPKB Anas Rasmana: Angka Pernikahan Dini di Kota Bogor Terus Menurun Jadi 9,3%

Kepala DPPKB Anas Rasmana: Angka Pernikahan Dini di Kota Bogor Terus Menurun Jadi 9,3%

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana TPY(DPPKB) Kota Bogor, Anas Rasmana, mengungkapkan soal angka kelahiran dan pernikahan anak di Kota Bogor terus menunjukkan penurunan/dok.pemkot Bogor--

BOGOR, DISWAYBOGOR.ID - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Anas Rasmana, mengungkapkan soal angka kelahiran dan pernikahan anak di Kota Bogor terus menunjukkan penurunan.

“Angka kelahiran pada usia 15-19 tahun di Kota Bogor kini berada di angka 9,3 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional yang berada di angka 16 persen. Ini menunjukkan hasil nyata dari berbagai upaya edukasi dan sosialisasi,” jelas Anas.

Ia menjelaskan soal usia ideal menikah, DPPKB Kota Bogor menganjurkan untuk perempuan menikah minimal pada usia 21 tahun dan laki-laki pada usia 25 tahun.

BACA JUGA: Ini Jadwal Lengkap Formula E Jakarta 2025 di Ancol, Ada yang Baru!

BACA JUGA: Jadwal KRL Tanah Abang–Bogor Terbaru 2025: Kereta Pertama, Terakhir, dan Cara Cek Online!

Hal ini disampaikan ketika menghadiri kegiatan Kelas Cara Pernikahan Pernikahan Anak (Camperik) yang berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Barangsiang, Kota Bogor.

Dalam kesempatan ini, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim mengungkapkan pentingnya edukasi sejak dini kepada keluarga terutama remaja.

Hal ini untuk mencegah pernikahan anak serta menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.

BACA JUGA: Pendaftar Jalur Domisili SPMB Kota Bogor 2025 Membludak 2 Kali Lipat! Wajib Waspada Persaingan Ketat

BACA JUGA: Buat Warga Bogor! Juni Ini Bansos BPNT dan PKH Cair Lagi, Lengkap dengan Tambahan Rp400 Ribu

Kegiatan ini bagian dari program unggulan Kelompok Kerja I TP PKK Kota Bogor yang telah berjalan selama lima tahun terakhir.

Melalui kelas ini, para peserta yang terdiri dari kelompok bina keluarga remaja dan anak diberikan pemahaman menyeluruh mengenai dampak pernikahan anak dan pentingnya kesiapan dalam kehidupan membangun berkeluarga.

Yantie Rachim juga menjelaskan soal pernikahan anak yang jadi permasalahan serius dan berdampak multidimensi, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga masa depan bangsa.

“Anak-anak yang menikah di usia dini pada dasarnya belum memiliki kesiapan fisik, psikologis, dan emosional untuk menjalani kehidupan berumah tangga,” ujarnya.

Sumber: