Kepala DPPKB Anas Rasmana: Angka Pernikahan Dini di Kota Bogor Terus Menurun Jadi 9,3%

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana TPY(DPPKB) Kota Bogor, Anas Rasmana, mengungkapkan soal angka kelahiran dan pernikahan anak di Kota Bogor terus menunjukkan penurunan/dok.pemkot Bogor--
“Mereka masih dalam masa tumbuh dan berkembang yang seharusnya diisi dengan pendidikan, pembentukan karakter, dan pencarian jati diri,” lanjutnya.
Menuru dia, pernikahan pada anak juga memiliki kaitan erat dengan peningkatan angka stunting.
Hal ini disebabkan oleh kondisi reproduksi remaka perempuan yang belum siap secara fisik dan juga mental.
“Alat reproduksinya belum siap, mentalnya pun belum matang. Ketika mereka menjadi orang tua, belum tentu mereka mampu merawat anak-anaknya dengan baik. Ini yang menjadi kekhawatiran kita bersama,” tegasnya.
Melalui Kelas Campernik, Yantie Rachim berhadap agar orang tua dapat menkadi agen perubahan dalam masyarakat dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya kesiapan fisik, mental, dan spiritual dalam membangun rumah tangga.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mencetak generasi berencana yang mampu menyusun masa depan dengan matang.
Sementara itu, Camat Bogor Timur, Feby Darmawan turut menyampaikan bahwa Kelas Campernik ini bertujuan untuk menyosialisasikan dampak terhadap kesejahteraan rumah tangga apabila terjadi pernikahan anak di usia dini.
“Pernikahan anak di usia dini itu membawa dampak yang kurang baik. Kami berharap melalui kelas ini, baik orang tua maupun anak-anak, bisa menyadari pentingnya menikah pada usia yang matang sesuai aturan yang berlaku,” pungkas Feby.
Sumber: