Waspada Beras Oplosan, Pasar Tradisional Hingga Toko Modern di Kabupaten Bogor Disidak

Ramai isu beras oplosan yang mencuat di sejumlah daerah membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor langsung bergerak cepat--Pemkab Bogor
BOGOR, DISWAY.ID – Ramai isu beras oplosan yang mencuat di sejumlah daerah membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) BOGOR langsung bergerak cepat.
Melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), pengawasan terhadap distribusi bahan pokok, terutama beras, kini diperketat demi memastikan keamanan pangan dan melindungi konsumen dari praktik kecurangan.
Kepala Disdagin Kabupaten Bogor, Arif Rahman, menegaskan bahwa pihaknya telah menggencarkan monitoring di pasar tradisional, toko modern, hingga supermarket.
“Sampai saat ini belum ada laporan maupun temuan terkait beras oplosan di pasar-pasar Kabupaten Bogor,” ujarnya.
BACA JUGA:Pemkab Bogor Perketat Pengawasan Peredaran Beras Oplosan
Arif menambahkan bahwa hasil pengawasan terbaru memastikan seluruh beras yang beredar sesuai standar mutu, lengkap dengan label jelas dan berat bersih yang tepat.
Langkah pengawasan ini juga melibatkan koordinasi dengan Perum Bulog dan Perumda Tohaga.
“Kami ingin memastikan rantai distribusi berjalan dengan baik dan bersih dari praktik kecurangan. Kalau ada pelanggaran, tentu akan kami tindak sesuai aturan yang berlaku,” tegas Arif.
BACA JUGA:Pemkab Bogor dan Disdagin Lakukan Monitoring Langsung ke Toko Modern Cegah Peredaran Beras Oplosan
Meski hasil sidak menunjukkan tingkat kepatuhan pelaku usaha yang tinggi, Disdagin tak akan mengendurkan pengawasan.
Pemeriksaan berkala tetap dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan agar masyarakat tidak menjadi korban penipuan.
“Langkah ini merupakan upaya menjaga kepercayaan publik sekaligus menjamin kualitas beras yang dikonsumsi masyarakat,” imbuhnya.
BACA JUGA:Berujung Damai, Kakek yang Curi HP untuk Beli Beras Dibebaskan Polresta Bandara Soekarno-Hatta
Disdagin juga membuka layanan pengaduan untuk masyarakat yang menemukan indikasi kecurangan atau peredaran beras mencurigakan.
Sumber: