Jurus Kemendikdasmen Hadapi Kritik, Ternyata Masih Ada Siswa SMP Belum Bisa Membaca

Jurus Kemendikdasmen Hadapi Kritik, Ternyata Masih Ada Siswa SMP Belum Bisa Membaca

Mendikdasmen Abdul Mu'ti--Kemendikdasmen

Ketika ada siswa SMP yang belum bisa membaca, itu bukan sekadar masalah akademik.

BACA JUGA:Jadwal Masuk Sekolah dan MPLS 2025 di Jawa Barat Tingkat SD hingga SMA/SMK

Ini mencerminkan adanya kesenjangan pendidikan yang harus segera diatasi. Dengan asesmen ini, pemerintah ingin memastikan tak ada murid yang tertinggal hanya karena kekurangan dasar yang seharusnya sudah dipenuhi sejak SD.

Langkah ini juga mengedepankan keadilan dalam pendidikan. Guru punya alat untuk mendeteksi dan membantu sejak awal, bukan baru bereaksi saat murid sudah "terlanjur tertinggal".

Melalui pendekatan ini, Kemendikdasmen berharap proses belajar-mengajar di sekolah bisa menjadi lebih inklusif, adil, dan responsif terhadap kebutuhan nyata murid.

Semua anak, terlepas dari latar belakang dan kemampuan awalnya, punya hak untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai dan bermakna.

Dengan mengakui bahwa masalah dasar seperti buta huruf masih ada, dan dengan mengambil langkah nyata melalui asesmen non-penilaian ini, pendidikan Indonesia mengambil satu langkah maju menuju sistem yang lebih manusiawi dan adaptif.

 

Sumber: