Bukan Tanaman Biasa! Flora Langka Ini Jadi ‘Hotel’ untuk Semut dan Jaga Ekosistem Hutan

Tumbuhan sarang semut, namanya.--ciriciripohon.id
Semut bukan sekadar hewan kecil pengganggu.
Di hutan tropis, mereka adalah pekerja ekosistem yang sangat penting—membantu penyerbukan, menyebarkan biji, melindungi tumbuhan lain, hingga mendaur ulang limbah organik.
Saat tumbuhan sarang semut dan semut hidup berdampingan, tercipta interaksi ekologis yang kompleks dan saling menguntungkan.
Keduanya ikut menjaga keseimbangan ekosistem, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia.
Meski punya keistimewaan luar biasa, tumbuhan sarang semut sangat tergantung pada habitatnya, khususnya struktur vegetasi dan tumbuhan inang.
Kebanyakan hidup sebagai epifit (menempel di pohon lain), mereka rentan terganggu jika terjadi perusakan hutan.
“Kalau struktur hutan rusak, tumbuhan ini ikut terancam. Ia hidup tergantung pada pohon inang,” ujar Dr Nunik.
Ia juga mengingatkan bahwa spesies tumbuhan sarang semut banyak ditemukan di hutan mangrove.
Maka tak heran, kerusakan mangrove bisa berdampak langsung terhadap kelangsungan flora unik ini.
“Jika hutan mangrove rusak, saya kira ini akan mengancam kelestarian tumbuhan sarang semut secara langsung,” tambahnya.
BACA JUGA:Mengenal Anomali Brainrot yang Ganggu Perkembangan Anak dan Remaja, Ini Kata Ahli IPB
Flora Langka, Perlu Dijaga
Tumbuhan sarang semut adalah bukti betapa kaya dan rumitnya ekosistem hutan tropis Indonesia.
Ia bukan hanya rumah bagi semut, tapi juga bagian penting dari jalinan kehidupan di hutan.
Dengan meningkatnya tekanan terhadap hutan, baik karena alih fungsi lahan maupun perubahan iklim, keberadaan flora seperti ini perlu mendapat perhatian lebih.
Jadi, lain kali kamu melihat tanaman aneh dengan rongga-rongga di batangnya, jangan buru-buru jijik.
Sumber: