Teheran Serang Pangkalan Udara AS di Qatar, Trump Umumkan Iran-Israel Gencatan Senjata

Pangkalan Udara AS dan sekutu di Al Udeid, Qatar, jadi sasaran rudal Iran.-Dok. Istimewa-
Serangan itu sebagai bagian dari Operasi Kemenangan, menanggapi serangan terbuka oleh AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
IRGC juga mengklaim bahwa serangan itu merupakan "sikap tegas" yang perlu diambil, sekaligus pesan keras terhadap Gedung Putih dan sekutunya bahwa Iran "tidak akan membiarkan agresi dari mana pun terhadap integritas teritorial, kedaulatan dan kemanan nasionalnya."
"Pangkalan AS dan aset militer bergerak di kawasan tersebut bukanlah titik terkuat, melainkan titik yang sangat rentan," tambah pernyataan dan sikap IRGC.
BACA JUGA:97 WNI dari Iran Berhasil Dievakuasi, Kemenlu RI: Kini Aman di Baku
BACA JUGA:Diserang AS, Iran Tegas Nyatakan Perang Terbuka
Alasan Iran Serang Pangkalan Udara AS di Qatar
Teheran mengatakan pihaknya sengaja manargetkan pangkalan udara AS di Udeid, Qatar, sebab pangkalan itu diklaim beroperasi sebagai pusat komando Angkatan Udara AS.
"Pangkalan tersebut berfungsi sebagai pusat komando Angkatan Udara AS dan merupakan aset strategis terbesar tentara teroris Amerika di Asia Barat," kata IRGC.
Iran menegaskan bahwa serangan rudalnya jauh dari wilayah pemukiman di Qatar.
Menurut IRGC, tidak ada korban jiwa dan melukai persaudaraan dengan Qatar.
"Tindakan ini tidak menimbulkan ancaman apapun terhadap negara sahabat dan persaudaraan Qatar.
"Rakyatnya yang mulia, dan Republik Islam Iran tetap berkomitmen untuk menjaga dan melanjutkan hubungan yang hangat dan bersejarah dengan Qatar," terang Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:Donald Trump Klaim Serangan Udara AS Hancurkan 3 Situs Nuklir Iran
BACA JUGA:Penjelasan Iran Usai Rudalnya Hantam Rumah Sakit Israel, 'Belum Sebanding dengan di Gaza'
Ada Apa di Pangkalan AS di Udeid Qatar?
Pangkalan udara militer AS di Udeid Qatar diklaim yang terbesar di Timur Tengah.
Didirikan pada 1996, pangkalan militer AS itu dapat menampung sekitar 10.000 tentara sekutu.
Sumber: