Kelurahan Kalimulya Dorong Warga Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Urban Farming

Kelurahan Kalimulya Dorong Warga Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Urban Farming

Lurah Kalimulya, Abdul Qodir, bersama warga memanfaatkan lahan di sekitar kantor kelurahan untuk menanam berbagai tanaman produktif sebagai bagian dari program ketahanan pangan lokal.-dok. Diskominfo Kota Depok-

BOGOR.DISWAY.ID - Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, terus memperkuat komitmennya dalam membangun ketahanan pangan lokal melalui pemanfaatan lahan produktif dan gerakan menanam di lingkungan warga.

Berbagai program pertanian perkotaan (urban farming) kini berkembang pesat di sejumlah RW, berkat dukungan aktif masyarakat dan Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.

Lurah Kalimulya, Abdul Qodir, menjelaskan bahwa pihaknya mendorong warga untuk mengoptimalkan lahan kosong dengan menanam berbagai tanaman produktif seperti cabai, tomat, bayam, dan kangkung. Tak hanya itu, warga juga mengembangkan budidaya ikan air tawar sebagai bagian dari sistem ketahanan pangan terpadu.

“Di RW 3 misalnya, kami menanam kangkung, bayam, tomat, dan cabai, serta membangun dua kolam ikan. Sedangkan di RW 1 ada tiga kolam yang digunakan untuk budidaya ikan gurame,” tutur Abdul Qodir saat kegiatan Kampung Proklim Kalimulya, Kamis (16/10/25).

Upaya ini juga mendapat dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok melalui bantuan 500 bibit cabai yang dibagikan kepada KWT dan kader lingkungan untuk ditanam di pekarangan rumah warga.

“Sekarang hampir semua warga sudah mulai menanam. Dari 500 bibit yang diterima, hanya tersisa sedikit karena sebagian besar sudah ditanam di rumah masing-masing,” jelasnya.

Selain di lingkungan warga, lahan di Kantor Kelurahan Kalimulya juga dimanfaatkan sebagai area tanam. Di halaman kantor, berbagai tanaman seperti cabai, tomat, terong, pare, dan alpukat tumbuh subur.

“Walaupun baru mulai, kami yakin hasilnya nanti bisa menjadi contoh bagi warga lain,” ujarnya optimistis.

Tak hanya fokus pada hasil panen, program ini juga mengedukasi warga untuk mengurangi sampah plastik melalui pemanfaatan barang bekas seperti botol dan galon air mineral sebagai pot tanam.

“Kami imbau warga jangan bosan menanam. Gunakan galon bekas untuk menanam cabai atau sayuran. Kalau mulai sekarang, Insyaallah lima bulan ke depan sudah bisa panen sendiri,” tambahnya.

Abdul Qodir menegaskan bahwa tujuan utama gerakan ini bukan untuk kepentingan bisnis, tetapi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menekan pengeluaran harian.

“Kita tanam untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau butuh cabai, tinggal petik di halaman. Sederhana, tapi manfaatnya langsung dirasakan,” jelasnya.

Gerakan menanam di Kalimulya ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Program Kampung Proklim (Kampung Iklim), serta upaya menjaga keberlanjutan lingkungan melalui partisipasi aktif masyarakat.

Sumber: