80 Tahun TNI: Dari Rakyat, Untuk Negeri yang Bermartabat

Ilustrasi. Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto, hadir memberikan salam hormat kepada seluruh pasukan TNI pada perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025 di Monas, Jakarta.-Anisha/Disway.id-
“TNI kuat karena rakyat mendukung, dan rakyat percaya karena TNI selalu ada,” tegas Mayjen Freddy.
Delapan puluh tahun bukan akhir perjalanan. Justru awal baru untuk membangun TNI yang profesional, modern, dan humanis.
Institusi yang bukan hanya menjaga perbatasan, tapi juga menjaga harapan rakyat Indonesia.
Anggaran Pertahanan Menuju MEF
Komitmen memperkuat pertahanan juga tercermin dari pagu anggaran TNI tahun 2026 yang mencapai Rp187,1 triliun, disetujui oleh Komisi I DPR RI dalam Rapat Kerja bersama Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Dana ini digunakan untuk:
- Modernisasi alutsista strategis
- Peningkatan perumahan dinas prajurit
- Dukungan kesiapan operasi dan latihan
- Pemeliharaan fasilitas pertahanan
Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, menegaskan bahwa dukungan ini merupakan langkah menuju Minimum Essential Force (MEF) — kekuatan pokok minimum pertahanan nasional.
“TNI dibangun dengan merit system yang ketat. Prestasi menjadi dasar kenaikan pangkat. Bravo, Dirgahayu TNI ke-80!” ujar Said.
Modernisasi Alutsista dan Kemandirian Industri Pertahanan
Pemerintah juga meningkatkan anggaran pertahanan 2025 menjadi Rp245,2 triliun, naik 47,6% dari tahun sebelumnya. Fokusnya jelas: modernisasi alutsista dan penguatan industri pertahanan dalam negeri.
Beberapa proyek strategis yang tengah berjalan:
MV3-EV “Pandu”, kendaraan taktis listrik buatan PT Pindad.
Drone tempur UCAV hasil kerja sama Indonesia–Turki.
Pesawat latih T-50i Golden Eagle tambahan dari Korea Selatan.
Pesawat tempur Rafale, A400M, dan kapal selam Scorpene yang akan tiba 2026.
Sumber: