Bunda Literasi Kota Bogor, Yantie Rachim: Saatnya Kembalikan Budaya Baca dari Medsos ke Buku

Bunda Literasi Kota Bogor, Yantie Rachim: Saatnya Kembalikan Budaya Baca dari Medsos ke Buku

Bunda Literasi Kota Bogor Ajak Ibu-ibu Kembali Gemar Membaca dan Menulis-dok. Diskominfo Kota Bogor-

BOGOR.DISWAY.ID - Di era serba digital saat ini, arus informasi mengalir begitu cepat. Sayangnya, kemajuan teknologi juga menggeser kebiasaan membaca masyarakat dari buku ke media sosial.

Melihat fenomena ini, Ketua TP PKK sekaligus Bunda Literasi Kota Bogor, Yantie Rachim, mengajak para ibu di Kota Bogor untuk menghidupkan kembali budaya membaca dan menulis di tengah derasnya konten digital.

Ajakan tersebut disampaikan Yantie saat menghadiri kegiatan “Perempuan dan Literasi Keluarga: Literasi Cerdas, Keluarga Berkualitas, dan Masyarakat Berdaya”, yang digelar oleh TP PKK Kota Bogor bersama PC Wanita Syarikat Islam (WSI) Kota Bogor) di Aula Kantor Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Minggu (12/10/2025).

“Literasi saat ini sudah lama bergeser, bukan lagi melalui buku, tetapi media sosial. Sebagai Bunda Literasi, saya ingin menumbuhkan kembali minat membaca dan menulis, karena sekarang hampir semua orang sibuk dengan smartphone,” ujar Yantie.

Membaca Bukan Sekadar Hobi, Tapi Warisan Nilai

Menurut Yantie, kebiasaan membaca bacaan yang bermanfaat akan tersimpan dalam memori dan bisa menjadi bekal cerita untuk anak cucu di masa depan.

Ia juga mengajak para ibu agar menjadikan membaca sebagai bagian dari keseharian keluarga — mulai dari membaca Al-Qur’an hingga buku apa pun yang bernilai positif.

“Apalagi ibu-ibu PKK yang dekat dengan masyarakat, harus bisa mengalokasikan waktu membaca agar bisa menularkan semangat literasi di lingkungan sekitar,” tambahnya.

Menulis Sebagai Bentuk Ekspresi dan Refleksi Diri

Tak hanya membaca, Yantie juga menekankan pentingnya menulis sebagai cara menyalurkan emosi dan refleksi diri.

Dengan menulis, seseorang bisa merekam nilai-nilai kehidupan dan pengalaman yang nantinya menjadi warisan kebijaksanaan bagi generasi berikutnya.

“Menulis bukan hanya tentang karya, tapi juga cara kita memahami diri sendiri. Ketika membaca ulang tulisan lama, kita bisa belajar dari perjalanan hidup dan jadi lebih bijak,” ujarnya.

Literasi untuk Keluarga yang Kuat

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi perempuan dan remaja Kota Bogor untuk memperkuat peran keluarga melalui literasi.

Sumber: