Wali Kota Bogor Dedie Rachim Pastikan Tak Ada Beras Oplosan, Stok Aman hingga 6 Bulan

Selasa 29-07-2025,07:00 WIB
Reporter : Tri Broto
Editor : Tri Broto

BOGOR, DISWAYBOGOR.ID– Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengecek langsung isu beras oplosan di pasar tradisional dan gudang Bulog,  Senin 28 Juli 2025.

Isu beras oplosan yang sempat meresahkan masyarakat langsung direspons cepat oleh Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim. Dia pun turun langsung ke sejumlah titik distribusi pangan strategis guna memastikan keamanan stok dan kualitas beras yang beredar di Kota Bogor.

Didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Denny Mulyadi, Wakapolresta Bogor Kota AKBP Indra Ranudikarta, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Dedie memulai inspeksi dari Pasar Gembrong Sukasari, Bogor Timur.

BACA JUGA:Festival Pencak Silat se-Jawa Barat 2025, Dedie Rachim Dukung Pengembangan dan Pelestarian Budaya Indonesia

Di lokasi ini, ia menegaskan bahwa tidak ditemukan adanya beras oplosan maupun produk berkualitas buruk yang dijual di pasar tradisional.

Alhamdulillah, dari hasil pengecekan langsung, tidak ada indikasi beras oplosan di pasar Kota Bogor. Harga sesuai kualitas, dan masyarakat bisa berbelanja dengan aman,” ujar Dedie kepada wartawan.

Setelah dari pasar, rombongan Pemkot Bogor melanjutkan kunjungan ke Kompleks Pergudangan Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor. Di sinilah Dedie memastikan ketersediaan stok beras sebanyak 800 ton untuk kebutuhan pangan warga Bogor hingga enam bulan ke depan.

“Stok ini tidak hanya cukup untuk konsumsi harian, tapi juga untuk kebutuhan bantuan pangan dan intervensi harga jika terjadi lonjakan,” terang Dedie.

Pihak Bulog menyatakan kesiapan mendukung Pemkot Bogor dalam menggelar program pasar murah di setiap kelurahan sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas harga pangan.

BACA JUGA:Dedie Rachim Ungkap Ostomate Card Jadi Penduk Kepedulian Masyarakat pada Penyitas Stoma

Dalam kesempatan itu, Dedie juga mengungkapkan bahwa Pemkot Bogor telah menyiapkan cadangan beras premium sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi dan penguatan ketahanan pangan daerah.

Menariknya, Dedie Rachim juga menggandeng Koperasi Merah Putih (KMP)—sebuah koperasi distribusi sembako yang baru dibentuk Pemkot Bogor—untuk ikut menyalurkan beras pemerintah seperti SPHP.

“Kami mendorong agar produk-produk dari Bulog bisa disalurkan melalui koperasi ini. Selain efisiensi distribusi, ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi warga,” jelasnya.

Dedie menilai keberadaan koperasi sebagai mitra strategis daerah dalam distribusi sembako dan bahan pangan pokok akan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dari sisi akar rumput.

Dalam rangka menjaga kestabilan harga pangan, Dedie menegaskan komitmen Pemkot Bogor untuk terus bekerja sama dengan Bulog, termasuk dalam pelaksanaan pasar murah berkala.

Kategori :