Nurul menyebut penyelidikan ini melibatkan dan berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil terkait.
Hanya Nurul mengakui, polisi belum bisa mengamankan nama-nama yang disebut oleh korban.
BACA JUGA:Cek Lokasi dan Jadwal SIM Keliling Bogor Hari Ini 16 Juni 2025, Ini Syaratnya
Kendati begitu, pelacakan terus dilakukan agar sang anak, MK, mendapatkan keadilannya.
"Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak Dukcapil.
"Kemudian melakukan pelacakan ke sejumlah wilayah selain di Daerah Khusus Jakarta (DKJ), yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk memastikan nama daerah yang sempat disebutkan oleh anak.
"Namun hingga kini informasi yang diperoleh belum ditemukan dengan keterangan yang disampaikan," jelasnya.
Nurul menegaskan mencarian tak akan berhenti di situ.
Penyidik juga akan melacak orang tua MK berdasarkan analisis data dan digital forensik.
BACA JUGA:Siapkan Plan B! Ini 5 Sekolah Swasta Terbaik di Kota Bogor Jika Tak Lolos SPMB 2025
"Langkah-langkah penelusuran dilakukan secara menyeluruh, mencakup pelacakan administratif, investigasi langsung di lapangan, analisis data dan digital forensik," terangnya.
Pendekatan psikologis juga dilakukan penyidik kepada korban.
"Pendekatan psikologis dan komunikatif dengan pendamping ahli, serta penyebaran informasi terbatas melalui kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga terkait," jelasnya.
Hingga kini MK masih dirawat di RSUD Kebayoran Lama, usai ditemukan pada Rabu, 11 Juni 2025.
Kondisi korban saat pertama ditemukan pada tubunya terdapat banyak luka.
Polisi menyebut luka-luka yang dialami MK di antaranya luka bakar, luka bekas pisau hingga lebam.