BOGOR, DISWAYBOGOR.ID - Wali Kota Bogor, Dedie Rachim ungkap kesiapan jika nantinya dipilih oleh pemerintah pusat menjadi satu dari 33 titik lokasi rencana pembangunan Waste to Energy (WtE) atau pengolahan sampah menjadi energi.
WtE merupakan proses mengubah sampah menjadi energi yang bermanfaat, seperti listrik, panas, atau bahan bakar.
"Kota Bogor pada prinisipnya siap untuk menerima program dari pemerintah pusat berupa Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL)," ucap Dedie Rachim dikutip Senin, 23 Juni 2025.
BACA JUGA:Innalillahi, Pria di Bogor Tewas Tertimbun Tanah saat Gali Pondasi Bangunan
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam, Galeri24-UBS Hari Ini di Pegadaian, Kok Stagnan?
"Untuk ketersediaan pasokan (sampah) yang konsisten itu kita koordinasikan bersama Kabupaten Bogor," lanjutnya.
Dedie menjelaskan bahwa dalam PSEL dibutuhkan timbulan sampah 1.000 ton per hari untuk bisa menghasilkan listrik.
Untuk itu, Kota Bogor juga mengusulkan agar TPAS Galuga bisa dimanfaatkan untuk rencana pembangunan PSEL.
"Terkait dengan pembiayaan, Pemkot masih menunggu (arahan pemerintah pusat), karena pembiayaan untuk PSEL ini luar biasa besar dan hasil berupa listrik ini akan dibeli oleh PLN," katanya.
Untuk menuju ke sana, Dedie menjelaskan bahwa secara konsisten Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga terus mengikuti prosesnya.
BACA JUGA:Lokasi Toko Perlengkapan Sekolah di Bogor, Lengkap Berbagai Kebutuhan Jelang Tahun Ajaran Baru
Dedie juga selalu hadir langsung dalam setiap pertemuan dengan Kementerian Lingkungah Hidup dalam pembahasan detail teknis.
Hingga nantinya ada satu kesepakatan langkah untuk bersama membangun PSEL dalam rangka menyelesaikan permasalahan sampah di Bogor.
Dalam sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan pengelolaan sampah telah menjadi isu global dan lokal yang sampai saat ini.
Isu ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan.