Waspada BPH, Penyakit Protat Pria 50 Tahun ke Atas yang Sering Diabaikan

Diperkirakan, 2 dari 10 pria berusia 50 tahun ke atas berisiko mengalami BPH.--Istimewa
Kabar baiknya, dunia medis kini telah memiliki solusi inovatif bagi penderita BPH, yaitu Rezum Water Vapor Therapy.
Teknologi ini telah tersedia di Primaya Hospital PGI Cikini dan menjadi salah satu layanan unggulan di bidang urologi.
BACA JUGA:Jokowi Kritis Dirawat di Rumah Sakit? Ajudan Ungkap Fakta Begini
Menurut dr. Egi Manuputty, Sp.U, Dokter Spesialis Urologi di Primaya Hospital PGI Cikini, Rezum bekerja dengan menyuntikkan uap air steril ke dalam jaringan prostat yang membesar.
Uap tersebut kemudian menghancurkan jaringan berlebih secara perlahan tanpa operasi terbuka.
“Prosedur ini hanya memerlukan waktu singkat dan pasien bisa pulang di hari yang sama. Pemulihannya cepat, risikonya minim, dan tidak menimbulkan efek samping berat seperti inkontinensia atau disfungsi seksual,” jelas dr. Egi.
BACA JUGA:Netanyahu Ngamuk Rumah Sakit IDF Jadi Target Rudal Iran, 'Khamenei Harus Tanggung Akibatnya'
Marcelino Lefrandt: Jangan Anggap Remeh Pemeriksaan Prostat
Aktor dan public figure Marcelino Lefrandt turut hadir dalam media talkshow bertajuk “Puluhan Kisah, Satu Solusi” yang digelar oleh Primaya Hospital PGI Cikini. Ia membagikan pengalamannya menjalani skrining prostat.
“Sebagai pria di usia 50-an, saya sadar bahwa menjaga kesehatan bukan hanya soal fisik luar, tapi juga organ dalam seperti prostat. Pemeriksaan ini penting agar kita tetap produktif dan tidak kehilangan kualitas hidup,” ungkap Marcelino.
Ia mengajak para pria Indonesia untuk lebih terbuka terhadap isu kesehatan yang sering kali dianggap tabu, terutama kesehatan reproduksi.
BPH bukan penyakit mematikan, tetapi jika dibiarkan bisa menimbulkan komplikasi serius seperti infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, bahkan kerusakan ginjal.
Oleh karena itu, skrining dan penanganan dini sangat disarankan.
Primaya Hospital PGI Cikini kini menjadi rumah sakit dengan jumlah dokter operator Rezum tersertifikasi terbanyak di Indonesia, serta menjadi rujukan utama dalam layanan urologi berbasis teknologi.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan urologi yang berfokus pada kenyamanan dan kualitas hidup pasien,” ujar dr. Monica Desylia Sutjiadi, MARS, Direktur Primaya Hospital PGI Cikini.
Sumber: