Buntut Kasus Pagar Laut, Warga Alar Jiban Desa Kohod Nyatakan Siap Perang Lawan Calo Tanah!

Buntut Kasus Pagar Laut, Warga Alar Jiban Desa Kohod Nyatakan Siap Perang Lawan Calo Tanah!

masyarakat Alar Jiban terlihat berseteru dan ramai-ramai mengusir calo. Sebab, mereka tak ingin tanah warga dibeli dengan harga murah--Candra Pratama

TANGERANG, DISWAYBOGOR.ID – Buntut kasus pagar laut di Tangerang, Warga Alar Jiban Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, menyatakan siap perang melawan calo tanah.

Dalam video yang diterima Disway.id, masyarakat Alar Jiban terlihat berseteru dan ramai-ramai mengusir calo. Sebab, mereka tak ingin tanah warga dibeli dengan harga murah.

Pria yang dinarasikan sebagai cukong itu nampak sedang berada di rumah warga. Kemudian, mafia tanah ini meminta warga untuk meninggalkan kampung tersebut.

BACA JUGA:Mahasiswa Buddi Dharma Tangerang Tewas Gantung Diri di Dalam Kampus

Tak berhenti di situ, warga Alar Jiban juga turut mengawal calo tersebut dengan menggunakan sepeda motor. Untuk memastikan mafia tanah keluar dari kampung.

Saat dikonfirmasi, Ketua Laskar Jiban, Aman Rizal mengatakan bahwa peristiwa pengusiran calo itu terjadi pada Selasa sore, 10 Juni 2025 lalu.

Sebelumnya, warga Alar Jiban juga turut poster-poster sebagai bentuk perlawanan terhadap calo tanah yang masih berkeliaran di wilayah utara Tangerang. 

“Kami nyatakan perang terhadap calo yang merugikan pengembang dan warga,” bunyi poster yang dipasang warga di tembok rumah.

BACA JUGA:Bejat! Pegawai Minimarket di Tangerang Sodomi Anak di Bawah Umur

Diketahui, warga memasang poster-poster penolakan calo tanah dilakukan pada Rabu, 4 Juni 2025.

“Kami akan bertahan sampai kapan pun. Tolak relokasi!” tulis poster lainnya.

Aman Rizal menyampaikan, warga kompak melakukan hal tersebut lantaran geram dengan tindakan para calo yang hendak merampas tanah warga.

“Warga Kampung Alar Jiban, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji menyatakan perang terbuka!” tegas Aman.

BACA JUGA:Mobil Innova Ini Masih Utuh Meski Terparkir Bertahun-tahun di Tangerang, Netizen: Kalau di Medan...

Sumber: