Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tindak Cepat Dugaan Keracunan Pangan di SDN Ciangsana 02

Minggu 19-10-2025,11:23 WIB
Reporter : Cut Rizka Ardina H
Editor : Cut Rizka Ardina H

BOGOR.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bergerak cepat menindaklanjuti dugaan kasus keracunan pangan yang terjadi di SDN Ciangsana 02, Kecamatan Gunung Putri, pada Kamis (16/10).

Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh Puskesmas Ciangsana setelah tujuh siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai menyantap menu dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dari hasil pendataan, sebanyak 3.034 siswa dari 10 sekolah di wilayah tersebut diketahui mengonsumsi makanan yang disediakan oleh Program SPPH Ciangsana, yang dikelola oleh Yayasan Rumika Peduli Bangsa.

Adapun tujuh siswa yang mengalami gejala langsung mendapat penanganan medis di Puskesmas Ciangsana dan diperbolehkan pulang pada pukul 13.00 WIB di hari yang sama setelah kondisi mereka membaik.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, menjelaskan bahwa menu yang dikonsumsi siswa pada hari kejadian terdiri dari nasi putih, ayam goreng tepung asam manis, tahu goreng, mix vegetable, dan buah jeruk.

“Gejala muncul sekitar pukul 11.15 WIB, dengan masa inkubasi sekitar 15 menit. Setelah mendapatkan penanganan, seluruh siswa dalam kondisi membaik dan tidak ada yang dirawat inap,” terang Fusia.

Dinkes Kabupaten Bogor segera menurunkan tim investigasi ke lokasi pembuatan makanan di SPPH Ciangsana, Yayasan Rumika Peduli Bangsa, untuk melakukan penelusuran penyebab dugaan keracunan.

Beberapa langkah cepat yang dilakukan meliputi:

  1. Pengobatan rawat jalan bagi siswa yang terdampak,
  2. Pelacakan dan pemantauan terhadap populasi berisiko,
  3. Pemantauan kasus baru selama masa inkubasi,
  4. Pengambilan sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Kelas A Kabupaten Bogor, dan
  5. Penyuluhan keamanan pangan serta PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada pihak sekolah dan masyarakat.

Fusia juga meminta seluruh Kepala Puskesmas di Kabupaten Bogor agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian serupa di wilayah masing-masing, terutama dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Koordinasi lintas sektor sangat penting agar jika ditemukan laporan gejala keracunan di sekolah, penanganan bisa dilakukan cepat dan tepat,” tegasnya.

Ia menambahkan, peningkatan kewaspadaan dan penerapan prinsip keamanan pangan di lingkungan sekolah menjadi kunci pencegahan agar kesehatan siswa dan masyarakat Kabupaten Bogor tetap terjaga dengan baik.

Kategori :

Terpopuler