BOGOR.DISWAY.ID - Para mahasiswa kini tidak lagi sekadar menghafal teori. Mereka terjun langsung ke dunia nyata. Digodok. Ditempa. Untuk menyiapkan diri menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
Ada yang bilang, ijazah kini cuma tiket masuk — bukan jaminan duduk. Mungkin karena itu, pemerintah meluncurkan Program Magang Nasional, sebuah skema besar yang digadang-gadang bisa menjembatani dunia kampus dengan dunia kerja.
Program ini mempertemukan jutaan mahasiswa dengan ribuan perusahaan yang benar-benar membutuhkan tenaga muda.
Bukan magang fotokopi, tapi magang berisi.
Bukan sekadar syarat nilai, tapi pengalaman hidup.
Magang Nasional: Antara Ijazah dan Gaji Pertama
Program ini menjadi komitmen pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul dan siap bersaing di era modern.
Lewat kolaborasi lintas kementerian, mulai dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) hingga Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, negara mencoba menjadi jembatan antara kampus dan dunia industri (DUDI).
Pemerintah memberi insentif selama enam bulan, setara UMR daerah, yang ditransfer langsung ke peserta magang.
Penempatannya pun dilakukan di daerah asal peserta, agar tak perlu memikirkan biaya kos atau transportasi. Fokus mereka satu: belajar kerja, bukan kerja-kerja belajar.
Ratusan Perusahaan Siap Terlibat
Program ini menyasar lulusan baru (fresh graduate) maksimal satu tahun, dari jenjang D1 hingga S1.
Ada 451 perusahaan yang sudah siap menjadi mitra — mulai dari BUMN hingga swasta nasional.
Beberapa nama besar yang sudah bergabung di antaranya:
- PT Bank Negara Indonesia (BNI)
- BTPN Syariah
- PT Bank Tabungan Negara (BTN)
- Pertamina Power Indonesia
- Pertamina Patra Niaga
- Semen Gresik
- PT Kereta Api Indonesia
- Jasa Marga
- Toyota Indonesia
- PT Wijaya Karya (WIKA)
- INKA, Agrinas, Garuda Food, dan banyak lainnya
Pertamina: Siapkan 100 Posisi Magang